Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sablon VS. Pencetakan Digital - Apa Bedanya?

 

Sablon VS. Pencetakan Digital - Apa Bedanya?

Selama bertahun-tahun t-shirt printer telah menggunakan sablon sebagai metode pilihan mereka untuk mencetak desain ke t-shirt. Satu-satunya alternatif lain yang digunakan adalah desain atau transfer setrika, yang merupakan jenis produk yang sangat berbeda.

Banyak orang mengingat transfer dari akhir 1970-an dan awal 80-an sebagai desain karet tebal yang terkadang retak atau terkelupas. Masalah lain dengan menyetrika adalah kenyataan bahwa itu memakan waktu untuk melakukan banyak t-shirt. Sablon adalah proses yang jauh lebih efisien, memungkinkan printer t-shirt untuk mengerjakan beberapa t-shirt lebih cepat sambil membuat kemeja berkualitas lebih tinggi. Sablon sudah lama menjadi standar dalam industri sablon kaos. Standar hingga digital printing mulai berkembang.

Ketika komputer mendapatkan popularitas di masyarakat, begitu pula desain grafis. Kemampuan merancang grafik unik di komputer telah menjadi salah satu keterampilan yang paling dicari di pasar kerja saat ini. Semakin banyak orang menggunakan komputer mereka untuk membuat desain kaos yang unik.

Namun, desain yang dihasilkan komputer masih dicetak pada kaos menggunakan proses sablon hingga munculnya digital printing. Proses digital adalah era baru pencetakan t-shirt, memungkinkan printer mencetak desain dari komputer langsung ke t-shirt. Pencetakan digital adalah alternatif abad ke-21 untuk sablon.

Lebih cepat dan lebih murah

Pencetakan dengan sablon DTF masih banyak digunakan oleh perusahaan percetakan kaos dan masih merupakan proses yang berkualitas, tetapi proses digital dengan cepat menjadi alternatif utama untuk usaha kecil. Pengaturan untuk digital jauh lebih mudah dan hemat biaya. Dalam proses layar, seseorang harus menyiapkan layar untuk setiap warna yang diambil desain, yang berarti semakin kompleks desainnya, semakin banyak layar yang dibutuhkan printer.

Hal ini meningkatkan tenaga kerja manual yang akan meningkatkan biaya. Ketika sablon memberi harga t-shirt mereka, mereka selalu mengenakan biaya lebih banyak untuk lebih banyak warna. Dengan kaos digital ada warna tak terbatas dan tidak ada layar, hanya satu biaya tetap per kaos. Alih-alih menyiapkan semua layar sebelumnya, satu-satunya pengaturan digital yang diperlukan adalah pra-perawatan kaus, yang memberi kaus dasar yang kokoh dan mencegah tinta yang dicetak secara digital dari noda. Ini adalah proses pra-cetak yang memakan waktu jauh lebih sedikit.

Lebih Banyak Kontrol

Pencetakan digital menawarkan lebih banyak kontrol selama proses pencetakan daripada sablon. Pencetakan digital memberi printer pilihan tinta pencocokan otomatis. Alih-alih mencampur tinta, cara sablon, pencocokan tinta memungkinkan printer digital mencetak warna apa pun dari desain aslinya langsung ke t-shirt. Proses tinta digital memudahkan untuk mencetak desain multi-warna secara digital pada kaos.

Untuk pemesanan sablon kaos dalam jumlah banyak masih akan menjadi pilihan utama kebanyakan printer kaos yang dipilih. Satu-satunya kelemahan digital printing adalah produsen membutuhkan beberapa printer untuk mempercepat proses pencetakan. Sablon dapat mencetak lebih banyak kaos sekaligus, menjadikannya ideal untuk pesanan dalam jumlah besar.

Inilah alasan utama mengapa digital printing belum sepenuhnya menguasai pasar. Suatu hari kebanyakan t-shirt printer hanya dapat melakukan digital printing jika ukuran printer cukup besar dan mampu menangani pesanan yang lebih besar. Sampai saat itu sablon dan digital printing akan terus bersinergi. Terserah printer untuk memutuskan proses apa yang lebih efisien untuk setiap pesanan individu.

Namun, pencetakan digital membuat langkah. Satu dekade yang lalu printer digital jarang ada, sekarang sebagian besar perusahaan t-shirt memiliki printer digital dan menggunakannya untuk semua pesanan t-shirt tunggal.